Mulai dari kamu
Kita semua unik dan Tuhan menempatkanmu di antara sekolompok orang tertentu yang mau dengerin kamu. Kalau kamu membagikan imanmu dengan cara yang natural, kamu bisa berdampak bagi hidup mereka.
Setelah kamu menemukan tujuanmu dalam bagiin Kabar Baik, kamu punya tanggung jawab pribadi untuk membantu orang lain mengenal Yesus dalam keseharianmu.
Bagiin Injil bukan cuma buat orang terpilih - tapi panggilan dari Yesus untuk kita semua dan pada akhirnya, buat kamu juga. Di dunia yang begitu cepat, penuh dengan stimulasi, dan terkoneksi secara minim, banyak dari kita mungkin ngerasa bahwa cerita tentang Yesus cuma buat orang-orang beriman yang hebat. Kita sering dibanjiri feed dari pastor terkenal dan influencer kristen. Keterampilan dan daya tarik kadang bikin kesalahpahaman bahwa memberitakan pesan Yesus itu cuma buat orang-orang tertentu yang punya karunia ekstra. Orang-orang khusus yang punya karunia khusus dalam penginjilan.
Kebenarannya, cerita tentang Yesus adalah panggilan untuk semua orang percaya, bukan cuma untuk "penginjil berbakat". Pertanyaannya bukanlah "apa aku dipanggil buat jadi penginjil", tapi "apa aku terlalu overthinking dan malah kelewat peluang untuk bekerja sama dengan Roh Kudus dalam pekerjaan-Nya dalam hidup orang lain?"
Cerita tentang Yesus mulai dari kamu yang connect dengan orang sekitarmu secara personal.
Perintah Yesus untuk bagiin Injil, seperti yang ada dalam Amanat Agung ( Matius 28:19-20 ), berlaku buat setiap orang yang mengikut-Nya, termasuk kamu! Setiap kita bertanggung jawab untuk perkenalkan Yesus ke dunia kita—keluarga, teman, teman kerja, dan siapa pun yang kita temui.
Tuhan Yesus memanggil kita untuk bagiin Injil ke semua orang, meskipun ga secara bersamaan. Yesus aja berelasi dengan kita secara pribadi, udah semestinya kita melakukan hal itu juga ke orang lain. Akan jadi langkah yang efektif kalau kita bangun hubungan yang otentik dengan orang-orang di sekitar kita. Terbukalah dengan perjalanan imanmu, dukung mereka, dan ajak mereka ngobrol tentang perjalanan iman mereka juga.
Bangun pertemanan yang tulus tanpa agenda. Tanyakan ini ke diri kamu sendiri: kalau orang ini pada akhirnya gak percaya Yesus, apakah kamu masih mau luangkan waktu dengan dia? Bertemanlah dengan tulus: beraktivitas bareng mereka, banyak dengerin daripada bicara, kalau lagi ga ngobrol juga santai aja, hargai dan kasihi dia. Terhubunglah dengan orang itu. Mereka ada dan hidup karena kasih karunia Tuhan.
Kalau kamu menjalin hubungan pertemanan yang dekat, peluang untuk bercerita tentang Kabar Baik akan datang dengan natural tanpa dipaksakan.
Dalam melakukan tugas pribadi kamu untuk bercerita tentang Yesus, kamu perlu terus belajar dan bertumbuh. Cari sumber-sumber, pelatihan, dan alat bantu yang bisa perlengkapi kamu dalam bagiin Injil. Inget, Roh Kudus akan menuntun dan perlengkapi kamu. Hubungan pribadimu dengan Tuhan akan membuat kamu mampu mengatasi ketakutan dan keterbatasan, bikin kamu percaya diri bagiin Injil ke orang lain.
Saat kamu bercerita tentang Yesus ke orang-orang di sekitarmu, kamu menciptakan efek domino yang jauh melampaui kemampuanmu, yang pada akhirnya membawa pesan pengharapan dan keselamatan itu ke lebih banyak orang. Inget, bercerita tentang Yesus itu tugas semua orang percaya, bukan cuma untuk "penginjil". Ambil kesempatan ini, terima panggilanmu, dan buat perbedaan dalam kehidupan orang di sekitarmu.
Ingat
Mulai dari kamu.
Bangun pertemanan yang otentik; berteman dengan tulus tanpa agenda.
Nyatakan Yesus di keseharianmu dengan cara yang kamu bisa, bagikan Yesus dengan cara unik kamu sendiri.
Langkah berikutnya
- Baca Matius 5:13-16.
- Bikin daftar hal-hal yang kamu enjoy/kuasai, dan lihat, bisa gak kamu bercerita tentang Yesus melalui hal-hal itu.
- Bagiin pengalamanmu bercerita tentang Yesus pada seseorang ke temen-temen komunitas Kristen kamu.
- Read a good book on personal responsibility: Seeking Allah, Finding Jesus by Nabeel Qureshi, The Hiding Place by Corrie Ten Boom, The Return of the Prodigal Son by Henri Nouwen.
Ayat pendukung
Ibrani 10:24-25 (TB)
Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Kolose 3:23 (TB)
Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Galatia 6:5 (TB)
Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri.
Matius 22:37-40 (TB)
Jawab Yesus kepadanya: ”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
1 Tesalonika 5:14 (TB)
Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang.
Matius 28:19-20 (TB)
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.
2 Korintus 5:10 (TB)
Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.