Baca dan bertumbuhlah

0
artikel
__wf_reserved_inheren
CV Global
12 Jul
2023
4
mnt dibaca

Dengarkan Roh Kudus: Panduan buat Cerita tentang Yesus

Sebagai orang Kristen, mungkin kamu pengen bercerita tentang Yesus, tapi kadang bingung mau mulai dari mana. Kamu gak pengen kesannya jadi kayak "khotbah", merusak suasana obrolan, atau kelihatan aneh. Jadi, apa yang harus dilakukan?

Sebagai orang Kristen, mungkin kamu pengen bercerita tentang Yesus, tapi kadang bingung mau mulai dari mana. Kamu gak pengen kesannya jadi kayak "khotbah", merusak suasana obrolan, atau kelihatan aneh. Jadi, apa yang harus dilakukan?

Kita sering lupa bahwa kita punya Penolong yang akan menuntun kita — Roh Kudus, Allah sendiri! ( Yohanes 14:26 ). Kunci untuk bercerita tentang Yesus di momen yang tepat adalah berelasi dengan Roh Kudus dan bekerja bersama-Nya.

Awalnya, mendengarkan tuntunan Roh Kudus terasa menakutkan atau mustahil. Mungkin kamu bertanya, "Gimana aku tahu bahwa itu tuntunan-Nya dan bukan pikiranku sendiri, atau jangan-jangan aku kebanyakan ngopi aja?"

Belajar membedakan tuntunan Roh Kudus dari suara-suara yang lain adalah kunci untuk bercerita tentang Yesus.

Jadi, ini dia landasannya:

  1. Roh Kudus adalah Allah: Untuk mengenali dan memahami tuntunan-Nya, kita perlu mengenal identitas Roh Kudus. Alkitab berkata, Dia adalah salah satu Pribadi Allah Tritunggal bersama dengan Bapa dan Yesus. Meskipun kita tidak sepenuhnya bisa memahami Roh Kudus, Dia memberi kita kuasa, seperti yang dilakukan-Nya terhadap banyak orang di Alkitab ( Lukas 2:27-32 , 2 Petrus 1:21 , Kisah Para Rasul 8:29-31 ). Sebagai salah satu Pribadi Allah Tritunggal, Roh Kudus punya karakter yang sama dengan Bapa dan Yesus, sehingga apa yang kamu denger akan selalu sejalan dengan Karakter Allah—kasih, sukacita, damai, kesabaran, kebaikan, dsb. ( Galatia 5:22 ).
  2. Roh Kudus menginginkan kita: Alkitab mengatakan bahwa kalau kita mencari Allah, maka kita akan menemukan-Nya (Yeremia 29:13), sama halnya dengan Roh Kudus. Luangkan waktu untuk membaca Injil atau mempelajari karakter-Nya akan membantu kamu mengenali suara-Nya—apa yang Dia katakan dan apa yang tidak (Roma 10:17). Alkitab berkata bahwa Firman Allah memberi damai (Yesaya 32:17, Yohanes 14:27, Roma 15:13, Filipi 4:7), jika kamu tidak merasakannya, kamu harus cek ulang. Kamu juga bisa berdoa agar tuntunan Roh Kudus makin jelas saat kamu meluangkan waktu bersama-Nya (Yohanes 10:27)—ibarat mengenali suara teman meski kita tidak melihatnya.
  3. Roh Kudus akan memenuhimu: Alkitab berkata kita akan "dipenuhi" Roh Kudus (Efesus 5:18). Dalam bahasa Yunani, ini adalah proses aktif yang berkelanjutan. Hal ini melibatkan perubahan pola pikir, seperti belajar bersyukur kepada Tuhan (Mazmur 100:4), bertobat dan minta ampun atas kesalahan yang kita lakukan (Mazmur 66:18), atau menghilangkan pikiran negatif (Yakobus 4:7). Jika hambatan mental dan emosional ini dapat teratasi, kita dapat membuka diri untuk lebih menaati kehendak-Nya. Kalau kamu bergumul dalam hal ini, berdoalah—Dia akan membantumu.
  4. Roh Kudus ingin kamu meresponi-Nya: Alkitab mendorong kita untuk terbuka terhadap tuntunan-Nya (Ibrani 3:15), dan jadi "pelaku firman", bukan cuma pendengar (Yakobus 1:22). Butuh tindakan nyata—kita harus belajar meresponi Roh Kudus. Biasanya, Roh Kudus hadir memberi "petunjuk"—misal tiba-tiba teringat satu ayat Alkitab, cerita, atau ucapan seorang pendeta. Kadang, tuntunan-Nya sangat kuat mendorong kita untuk ngobrol dengan seseorang atau membahas topik tertentu. Allah ingin agar kamu taat sehingga Dia bisa bekerja dengan cara yang ajaib di hidupmu dan hidup orang lain.

Kalau kamu masih ragu dalam mendengar tuntunan Roh Kudus, percayalah bahwa Dia akan mengajarimu juga. CS Lewis, mengutip penulis favoritnya George MacDonald, punya pernyataan yang bagus tentang karakter Allah: Dia mudah disenangkan tapi sulit dipuaskan. Artinya Roh Kudus menerima caramu mendekat kepada-Nya—apakah kamu peka pada tuntunan-Nya atau gak. Percayalah bahwa Dia gak akan puas sampai kamu mendengar dan mengikuti-Nya dengan sempurna.

Sadar atau gak, Roh Kudus telah menuntunmu selama ini, dan Dialah salah satu alasan utama kenapa kamu menerima Yesus. Kamu bisa kok!

Bercerita tentang Yesus dengan tuntunan Roh Kudus bikin kamu merasa lebih ringan. Cukup dengan menyadari bahwa Roh Kudus berbicara kepadamu waktu kamu ngobrol dan berinteraksi dengan orang lain. Dengarkan dan responi tuntunan-Nya semampumu. Keselamatan adalah karya-Nya - tugasmu adalah peka terhadap tuntunan-Nya dan menaati-Nya.

__wf_reserved_inheren
CV Global
5 Jul
2023
3
mnt dibaca

Tips cerita tentang Yesus kalo kamu lagi mentok

Coba deh amati budaya orang-orang disekitarmu dan praktekkin teladan Yesus sesuai keadaan disana. Cari cara agar kamu bisa mengaplikasikan sifat-sifat inti Yesus yang adalah kasih, belas kasihan, pengharapan, penebusan, keselamatan, dan pengorbanan sesuai budaya sekitarmu.

Ada orang yang emang jago banget cerita tentang Yesus. Kayak ngalir aja gitu, tapi jujur, beberapa dari kita mungkin ada yang mengecewakan. Tetep semangat, ada beberapa tips untuk cerita tentang Yesus pas kamu kesulitan nemu kata-kata yang tepat.

Coba renungkan. Kita hidup di tengah budaya tertentu. Emang awalnya gak gampang untuk menyadarinya, tapi nilai-nilai, bahasa, perilaku, dan berbagi pengalaman dengan sekelompok orang atau lingkungan tertentu akan membentuk sebuah budaya dan cara kita melihat dunia. Saat para penginjil masuk ke budaya asing, mereka menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari budaya dan bahasa lebih dulu. Seperti Paulus di Athena, ia menceritakan tentang Yesus melalui mezbah bertuliskan "Kepada seorang Tuhan yang tidak dikenal" agar Yesus dapat dikenal sebagai Tuhan (  Kisah Para Rasul 17:23  )

Intinya gini: cerita tentang Yesus dimulai dengan mengamati budaya di sekitarmu dan cari cara untuk tunjukkin teladan Yesus lewat budaya itu.

Biasain diri untuk mengamati. Cari konsep dan bahasa dalam budaya yang mencerminkan karakter Yesus; kasih, belas kasih, harapan, penebusan, keselamatan, dan pengorbanan. Contohnya, kamu bisa cari film-film yang ada tokoh 'Yesus'—seseorang yang mengorbankan hidupnya demi orang lain. Luangin waktu untuk mengamati budaya sekitar dan gunain itu untuk cerita tentang Yesus.

Dalam khotbah terkenal-Nya di atas bukit, Yesus bilang ke pengikut-Nya (termasuk kamu) bahwa mereka adalah 'garam dunia'. Garam dipakai buat nambahin rasa dan bikin makanan lebih enak. Eugene Peterson dalam The Message mengatakan:

Alasan kamu ada di sini adalah untuk jadi garam yang memberi rasa pada dunia. ...Kata lainnya: Kamu adalah terang, yang memancarkan sinar Tuhan di dunia. Tuhan bukan rahasia yang harus disimpan. Kita harus memberitakan-Nya secara terbuka, seperti kota yang terletak di atas bukit.—  Matius 5:13-14

Jadilah kitab terbuka. Bukan untuk bikin orang fokus ke kamu, tapi untuk buat mereka melihat kebaikan Tuhan. Kamu bisa mulai bagiin imanmu di media sosial, rekam video kesaksian tentang kebaikan Tuhan. Terbukalah ke temen-temenmu untuk ceritain gimana Tuhan jawab doamu atau gimana Dia berbicara secara pribadi ke kamu.

Yesus juga bilang ke pengikut-Nya untuk jadi terang di atas bukit. Menariknya, terang tuh gak akan tunduk pada kegelapan. Terang bakal selalu menembus dan menaklukan kegelapan kalau dikasih kesempatan untuk bersinar. Buktinya, kita tetep bisa lihat bintang yang jaraknya sejauh jutaan tahun cahaya. Begitu juga terang yang kamu pancarkan.

Biarkan kebaikan dan kuasa Tuhan bersinar lewat kamu seperti terang di atas bukit. Tunjukkin buah Roh dalam hidupmu; kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kelemahlembutan, kesetiaan, dan penguasaan diri. Mereka bakal lihat dan nanya "kamu kok beda?". Inilah kesempatan untuk kita bisa cerita tentang Yesus.

__wf_reserved_inheren
CV Global
13 Jul
2023
3
mnt dibaca

Tips membagikan Injil tanpa perdebatan

Membagikan ceritamu bisa semudah kasih tahu ke orang lain gimana Yesus mengubah hidupmu – biasa disebut kesaksian. Meluangkan waktu untuk mempertimbangkan dan menyusun kesaksian adalah hal yang berharga. Ini jadi kesaksian yang efektif saat Roh Kudus bekerja ditengah obrolanmu dengan teman-temanmu.

Kalau kamu ada di situasi dimana kamu mau bercerita tentang Yesus tapi gak tahu mau bilang apa, inget bahwa kamu punya kesaksian hidup. Kesaksianmu adalah perayaan atas apa yang Yesus lakukan di hidupmu dan Dia ingin memakainya untuk mengubah orang-orang di sekitarmu. Kesaksianmu punya kekuatan untuk mengubah dan menantangmu. Kesaksian sering jadi metode yang Tuhan pilih untuk transformasi.

Membagikan ceritamu bisa semudah kasih tahu ke orang lain gimana Yesus mengubah hidupmu – biasa disebut kesaksian. Yesus sering mendorong beberapa orang yang Dia sembuhkan untuk bersaksi (Markus 5:19).  Meluangkan waktu untuk mempertimbangkan dan menyusun kesaksian adalah hal yang berharga. Ini jadi kesaksian yang efektif saat Roh Kudus bekerja ditengah obrolanmu dengan teman-temanmu.

Ada beberapa tips yang berguna untuk kamu bersaksi tentang Yesus.

Susun pernyataan dan kesaksianmu sesuai poin-poin berikut ini:

  1. GIMANA hidupmu sebelum mengenal Yesus? Tanpa Yesus, hidup kita kehilangan identitas dan tujuan. Apakah ada aspek identitas atau tujuan yang hilang sebelum kamu mengenal Yesus? Mungkin kamu pernah kecanduan (media sosial, alkohol, hubungan yang toxic) karena kamu gak punya tujuan hidup. Atau kamu ngerasa tersesat karena gak tahu arah pulang.
  2. MENGAPA kamu memutuskan untuk mengikut Yesus? Saat Yesus mengubah hidupmu adalah kesaksian yang efektif. Membagikan kesaksianmu akan membantumu mengurangi kalimat klise dan membuat Injil lebihpersonal. Ketika kamu bersaksi, fokuslah pada apa yang terjadi di dalam dirimu, bukan sekedar urutan peristiwa. Mereka akan terkesan dengan perubahan hidupmu. Misalnya:
Aku merasa gak ada yang tulus mencintaiku meskipun aku udah cari cinta itu kemana-mana. Sampai akhirnya aku mendengar tentang pengorbanan Yesus dan menyadari bahwa aku dicintai—bahkan berharga.
  1. GIMANA hidupmu berubah setelah mengenal Yesus? Yesus mengubahkan kita. Dia memberi kita identitas dan tujuan baru. Ceritakan gimana Yesus telah berdampak dan mengubah hidupmu. Fokuslah pada hal yang tidak kamu miliki sebelumnya, lalu ceritakan gimana Yesus mengisi kekosongan itu. Kasih tahu bahwa kasih dan belas kasihan-Nya telah mengubah emosimu (gak marah-marah lagi, gelisah, dll), atau mengubah perilakumu jadi lebih baik (suka membantu, gak mudah marah, cepat memaafkan).

5 Tips Bersaksi

Update — Ceritakan apa yang udah Yesus lakukan dalam hidupmu sekarang. Yesus selalu mengubah kita, jadi siapkan diri untuk berbagi kesaksian terbarumu.

Jujur — Keaslian sering jadi faktor penting dalam sebuah hubungan. Gak perlu jadi lebay. Sebaliknya, yakinlah bahwa Roh Kudus akan menggunakan kebenaran untuk mengubah hati teman-temanmu.

Spesifik — Membuka diri dan ceritakan hal detail tentang perjalanan hidupmu serta kebenaran dan kebohongan yang terungkap dalam pikiranmu. Ini membuat ceritamu lebih mudah diterima.

Bersikap Normal— Pakai bahasa sehari-hari yang mudah dipahami temanmu. Hindari istilah-istilah Kristen.

Jelas — Cerita yang kuat adalah cerita yang mengandung pesan. Kurangi hal-hal yang gak nyambung, fokuslah pada hal utama yang sudah Yesus lakukan.

Kamu punya kesaksian dan Roh Kudus adalah penolongmu. Pergi dan mulai bagikan kesaksianmu. Percayalah Roh Kudus akan pakai kesaksianmu untuk mengubah hidup orang lain, sama seperti Dia mengubahkanmu.

__wf_reserved_inheren
CV Global
13 Jul
2023
6
mnt dibaca

Bagikan Injil dalam 4 kata

Inilah saatnya! Kamu sudah menceritakan tentang Yesus. Dan mereka tertarik banget untuk lebih memahami tentang arti mengikut Yesus bagi mereka. Kamu merasa inilah saatnya membagikan Injil. Gimana cara kamu membagikan Injil agar lebih mudah dimengerti?

Inilah saatnya! Kamu sudah menceritakan tentang Yesus. Dan mereka tertarik banget untuk lebih memahami tentang arti mengikut Yesus bagi mereka. Kamu merasa inilah saatnya membagikan Injil. Gimana cara kamu merangkum isi pesan Injil? Gimana cara kamu membagikan Injil agar lebih mudah dimengerti? Tanpa naskah dan tanpa membuat kesalahan.

Hafalkan 4 kata ini untuk membagikan Injil dengan lebih mudah: posisi, masalah, penyediaan, bagian.

Tiap kata menggambarkan bagian penting dari pesan Injil dan disertai dengan pertanyaan untuk memulai obrolan serta ide sederhana untuk membantmu menjelaskan setiap bagian.

POSISI : Kita dikasihi Allah

Allah adalah kasih dan Dia adalah pencipta segalanya. Sebagai ungkapan dari kelimpahan kasih-Nya, Dia menciptakan alam semesta, dunia, dan segala isinya. Karena Allah adalah kasih, Dia mengasihi setiap manusia dan ingin berelasi dengan manusia. Bagi kita sebagai umat-Nya, hubungan dengan Allah berarti hidup, keutuhan, kepuasan, dan rukun dengan sesama.

Pertanyaan: Menurutmu kasih itu apa?

Allah adalah kasih. Allah gak cuma menunjukkan kasih sebagai sebuah tindakan. Dia adalah kasih itu sendiri. Allah mengasihi semua ciptaan-Nya.

Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.”
– 1 Yohanes 4:7–8

Kasih Allah itu tanpa syarat. Bukan kasih yang harus diperjuangkan atau diraih, tapi diberikan tanpa syarat.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
– Yohanes 3:16

Masalah: Dosa adalah masalah kita

Allah menciptakan manusia, pria dan wanita, untuk hidup dalam hubungan dengan-Nya dan sesama. Namun, saat manusia jatuh dalam dosa, hubungan kita dengan Allah jadi rusak. Sekarang setiap orang punya masalah hati, yaitu dosa. Dosa adalah setiap pilihan yang kita buat yang sifatnya melawan rencana Allah bagi hidup kita, dan pilihan-pilihan ini merusak hubungan kita dengan Tuhan.

Pertanyaan: Menurut kamu dosa itu apa?

Dosa adalah sikap yang "mementingkan kehendak sendiri". Dosa bukan cuma perbuatan jahat yang kita lakukan, tapi merupakan sikap yang membuat kita memilih melawan rencana Tuhan bagi hidup kita.

Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri.
– Yesaya 53:6

Pertanyaan: Apa konsekuensi dosa?

Dosa memisahkan kita dari Allah. Pilihan yang melawan kehedak Allah atas hidup kita merusak hubungan kita dengan-Nya. Perbuatan baik gak bisa memulihkan hubungan kita dengan-Nya karena kita semua adalah pendosa. Dosa menjauhkan kita dari Allah, sumber kehidupan kita, jadi dosa adalah alasan kita mengalami maut.

Dosa-dosamulah yang memisahkan kamu dari Allah.
– Yesaya 59:2

Penyediaan: Pribadi Yesus adalah bentuk penyediaan Allah

Allah ingin memulihkan hubungan-Nya dengan kita, sehingga Dia mengirim Yesus ke dunia. Dia adalah Allah yang menjalani kehidupan yang sempurna, yang mustahil untuk kita jalani dan mati menggantikan kita. Dia dikuburkan selama tiga hari, dan bangkit sebagai bukti bahwa Dia adalah Allah dan pengorbanan-Nya diterima.

Pertanyaan: Menurutmu Yesus itu siapa?

Yesus adalah Allah dalam wujud manusia. Hidup-Nya sempurna dan tanpa dosa.

Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa.
– Yohanes 14:9

Pertanyaan: Mengapa Yesus harus mati?

Yesus mati menggantikan kita. Konsekuensi dosa adalah maut. Tapi, Yesus mati di atas kayu salib yang seharunya kita tanggung, menghapuskan hutang dosa manusia.

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
– Roma 5:8

PART: Bertobat dan percaya adalah bagian kita

Percaya Yesus artinya berbalik dari dosa dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Alkitab menyebutnya sebagai pertobatan dan iman. Gak cuma lewat kata-kata atau tindakan, karena Dia tahu isi hatimu. Kamu melakukannya lewat doa.

Pertanyaan: Menurutmu apa arti mengikut Yesus?

Respon kita adalah untuk berbalik dari dosa. Itulah pertobatan. Ketika kita mengakui kelemahan kita dan berbalik dari dosa pada Yesus, Dia mengampuni kita.

Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya

– Wahyu 3:20

Respon kita juga adalah untuk percaya Yesus sebagai Tuhan dan mengalahkan maut bagi kita. Ini adalah iman. Kita bisa percaya Yesus karena Dia mengasihi kita tanpa syarat, lewat bukti kematian-Nya untuk menggantikan kita. Dengan percaya pada Yesus, kehidupan-Nya yang tak terkalahkan kini ada dalam diri kita.

Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
– Roma 10:9

Jika temanmu ingin mengambil keputusan untuk mengikut Yesus, kamu bisa bantu mereka untuk menyatakan iman. Berdoalah seperti ini (ajak mereka mengulangi kata-katamu):

Tuhan, aku tahu Engkau mengasihiku. Ampuni dosa dan hidupku yang seturut kehendakku sendiri. Terima kasih karena Yesus telah mati di atas kayu salib untuk dosaku dan bangkit lagi. Hari ini aku berbalik dari dosa dan hanya percaya pada Yesus. Amin.

Tekankan ke mereka kalau itu gak cuma sekedar kata-kata, tapi ekspresi hati kita dan bahwa Tuhan pasti melihat ketulusan kita.

Cara ini dirancang untuk membantumu menyampaikan pesan Injil. Jangan merasa harus membagikan semuanya sekaligus. Faktanya, jarang ada yang bisa melakukan semuanya sekaligus. Tapi cara ini adalah struktur yang mudah diingat untuk membantu kamu menganalisa apa yang temanmu perlu dengarkan. Misal, mereka beneran ngerti gak tentang siapa Allah? Atau mungkin memahami tentang sifat-sifat dosa. Bercerita tentang Yesus seringkali gak cuma dalam satu percakapan. Lebih baik jelaskan secara bertahap, sambil lihat kebutuhan dan pertanyaan temenmu.

Luangkan waktu selama seminggu untuk mengingat 4 kata ini dan pertanyaan yang berhubungan, ide atau ayat-ayat yang perlu diingat agar kamu lebih siap untuk bagiin Injil dengan bermakna dan jelas ketika kamu punya kesempatan.

__wf_reserved_inheren
Tidak ada hasil yang ditemukan.
Terima kasih! Kiriman Anda telah diterima!
Ups! Ada yang tidak beres saat mengirimkan formulir.

Kami menghargai privasi Anda

Dengan mengklik "Terima", berarti kamu menyetujui penyimpanan cookie di perangkat kamu untuk meningkatkan navigasi situs, menganalisis penggunaan situs, dan membantu upaya pemasaran kami. Lihat Kebijakan Privasi kami untuk informasi lebih lanjut.